Burung merpati merupakan burung yang masih tergolong ke family Columbidae. Burung merpati adalah burung yang suka hidup berkelompok, dan burung merpati adalah hewan yang berdarah panas atau homoiterm. Ketika sudah melakukan proses perkawinan burung merpati biasanya akan bertelur di sarangnya yang terdapat pada bangunan atau pepohonan jika di alam liar.
Baca Juga : ” Inilah Berbagai Jenis Makanan Burung Merpati Yang Wajib Anda Ketahui “
Burung merpati akan bersama-sama dengan pasangannya membesarkan anak mereka, akan tetapi apabila salah satu dari jantan atau betina ada yang mati, maka burung merpati akan mencari pendamping baru lagi. Burung merpati betina akan menghasilkan 2 atau 3 butir telur saja, tapi ada beberapa merpati yang bisa bertelur hingga 5 butir meskipun jarang. Dari seluruh jumlah telur yang dihasilkan, biasanya tidak semua telur akan berhasil menetas.
Berapa Hari Telur Merpati Menetas
Berapa hari telur merpati menetas? Ketika burung merpati sudah bertelur, maka telur tersebut akan dierami oleh induk merpati dalam rentang waktu sekitar 17 sampai 22 hari lamanya. Induk merpati betina biasanya mengerami telur tersebut dari sore sampai malam, kemudian merpati jantan juga akan mengerami telur tersebut sampai hari esok untuk menggantikan induk merpati betina. Dan itulah jawaban dari telur merpati menetas berapa hari? Sudah terjawab ya.
Induk merpati jantan dan betina akan terus bergantian mengerami telur tersebut sampai menetas. Dan pada saat telur tersebut sudah menetas, induk merpati jantan dan betina akan memberikan makan anak mereka secara bergantian. Hal ini akan terus berlangsung hingga usia anakan merpati tersebut mencapai 4 minggu dan sudah siap untuk belajar terbang.
Berapa Lama Burung Merpati Bertelur Setelah Kawin
Sejak terjadinya proses perkawinan merpati jantan dan betina untuk kali pertama, merpati betina akan bertelur 7 sampai 8 hari setelahnya. Kemudian dilanjutkan dengan mengerami 17 sampai 22 hari, dan setelah telur menetas anakan merpati akan diloloh selama 28 hari lamanya ketika sudah akan belajar terbang.
Setelah telur menetas, anakan merpati perlu mendapatkan perawatan yang baik dari induknya agar dapat tumbuh sehat dan kuat. Pastikan pakan dan minum merpati selalu tersedia di wadahnya. Selain menjaga agar telur merpati tidak terganggu atau tertekan, anda juga perlu memastikan bahwa telur merpati tidak terkena sinar matahari langsung. Telur merpati memerlukan suhu yang stabil agar dapat menetas dengan baik.
Cara Agar Telur Merpati Cepat Menetas
Bagaimana cara merawat telur agar menetas lebih cepat? Terdapat 3 jenis burung merpati yang umum dikembangbiakkan yaitu burung merpati balap, burung merpati hias, dan burung merpati pemakan daging. Burung-burung ini dapat dipelihara di sangkar khusus yang aman dan nyaman.
Setelah tumbuh dewasa, burung merpati akan mencari pasangan dan melakukan perkawinan. Kemudian burung merpati betina pun akan mengeluarkan telur. Anda harus membantu merawat telur tersebut agar peluang menetasnya lebih tinggi.
Pemilihan Indukan Burung
Anak akan mewarisi sifat-sifat dari orang tua mereka. Jika Anda ingin menghasilkan anakan burung merpati berkualitas bagus, gunakan indukan yang unggul. Tentu saja sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh burung merpati harus disesuaikan dengan jenisnya, apakah merpati balap, merpati hias, atau merpati pemakan daging. Sebagai contoh, untuk merpati balap, Anda harus memilih indukan yang pemberani, memiliki nyali besar, responsif terhadap perintah, serta mampu terbang dengan cepat.
Persiapan Sarang Telur
Anda harus mempersiapkan wadah khusus untuk menempatkan telur, yang disebut sarang. Sarang tersebut terbuat dari papan kayu yang dibentuk menjadi kotak. Kemudian masukkan bahan-bahan alami sebagai alasnya, seperti dedaunan yang kering, rumput-rumput, jerami, dan ranting pohon. Bahan-bahan ini disusun saling menyilang agar bagian dasar kotak telur tetap mendapatkan sirkulasi udara. Setelah jadi, tempatkan sarang telur ini di salah satu sudut kandang yang Anda anggap paling aman dan nyaman.
Pemilihan Telur
Ukuran telur merpati bervariasi. Telur yang lebih besar biasanya memiliki kualitas embrio yang lebih baik, sehingga pertumbuhannya lebih optimal. Telur merpati mengandung putih telur (albumin) dan kuning telur. Telur yang memiliki kadar albumin yang lebih tinggi biasanya akan tumbuh menjadi merpati jantan. Telur ini umumnya berbentuk lonjong dan lebih berat. Pilih hanya telur yang terlihat memiliki embrio untuk ditetaskan. Telur ini biasanya memiliki bagian yang berwarna lebih pekat ketika diletakkan di atas lampu bohlam.
Persiapan Burung Pengasuh
Burung merpati yang akan mengasuh anak-anaknya secara tidak langsung juga akan mewariskan sifat-sifat baik yang dimilikinya, terutama pada burung merpati jenis balap. Setelah telur berhasil menetas, burung merpati induk akan secara alami mengeluarkan kelenjar susu. Kelenjar inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak-anak burung merpati yang diasuhnya. Anda harus merawat burung merpati yang mengasuh anak-anaknya dengan memberikan asupan gizi yang cukup.
Proses Penetasan Telur
Telur burung merpati rata-rata membutuhkan waktu paling sedikit 17 hari untuk menetas. Jadi selama periode tersebut, Anda harus terus memantau perkembangan telur. Lakukan pengecekan pada masa eram 4 hari, di mana telur harusnya sudah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seperti guratan-guratan benang darah di dinding telur. Kemudian pada masa eram 10 hari, telur sudah tampak hitam pekat. Pada masa eram 17-22 hari, anakan merpati sudah mulai mengetuk dinding telur untuk keluar. Barulah pada masa eram 17 hari, anakan merpati sudah cukup kuat dan berhasil keluar dari telur.
Ciri Ciri dan Penyebab Telur Merpati Akan Menetas dan Tidak Menetas
Jika putih telur lebih banyak daripada kuning telur, maka kemungkinan besar telur tersebut tidak akan menetas karena pembentukan organ merpati tidak akan sempurna tanpa adanya kuning telur. Contoh gambar di bawah ini menunjukkan bahwa kuning telur dapat dilihat meskipun hanya menggunakan mata telanjang dan sinar matahari sebagai bantuan.
Telur yang tidak memiliki bentuk yang normal sebaiknya dimasak dengan cara digoreng dan dimakan, karena hasilnya tetap sama yaitu tidak akan menetas. Namun jika telur tersebut dianggap layak untuk dieramkan oleh induknya dan dibuahi embrio, maka telur tersebut akan menjadi busuk ketika dibuka. Oleh karena itu, sebaiknya telur tersebut segera dimasak dengan cara digoreng sebelum dibuahi.
Kedua burung merpati tidak mau mengerami telur. Hal ini tidak terlalu sering terjadi, tetapi juga sangat menjengkelkan jika kedua induk merpati tidak mau mengerami telur. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini, seperti stress, luka kecil, kedua induk merpati sakit, dan sebagainya.
Telur merpati retak karena air atau kotoran. Hal ini mungkin terdengar sepele, tetapi bagi peternak awam yang tidak tahu apa-apa, menggenggam telur dengan tangan basah dapat menyebabkan telur retak. Penyebab lainnya adalah kotoran yang dibuang oleh induk merpati di area telur.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang apa saja proses menetasnya telur merpati dan berapa hari telur merpati menetas. Jika Anda merawat telur merpati dengan baik dan memberikan asupan yang cukup, maka kemungkinan menetasnya akan semakin tinggi. Selamat mencoba!