Buaya Berkembang Biar Dengan Cara Apa? Inilah Jawabannya

By | 30 September 2022
buaya-berkembang-biak-dengan-cara
Buaya berkembang biar dengan cara apa?

Buaya berkembang biak dengan cara apa? Ternyata masih belum banyak diketahui oleh sebagian besar siswa. Mereka masih bingung dengan proses perkembangbiakan hewan reptil ini. Sebagian mengira bahwa buaya melahirkan, sebagian lagi percaya ia bertelur. Apabila Anda masih membingungkan hal ini, silahkan disimak selengkapnya pada artikel berikut.

Buaya merupakan salah satu kelompok hewan reptil yang hidup di dua alam. Yaitu wilayah perairan dan daratan. Proses perkembangbiakan buaya diawali dengan perkawinan antara betina dan jantan. Sebelum melangsungkan perkawinan, buaya jantan mengeluarkan infrasonik frekuensi rendah dengan cara berteriak diatas air. Suara ini tidak terdengar oleh manusia. Contohnya seperti ini.

Lantas, buaya berkembang biak dengan cara apa? Buaya berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur, layaknya hewan lainnya yang tidak mempunyai daun telinga yang juga termasuk ovipar. Yuk, simak pembahasan lengkapnya dibawah ini.

Buaya Berkembang Biak Dengan Cara?

Reptil seperti buaya berkembang biak dengan cara bertelur atau dikenal juga dengan istilah ovipar. Sebelum akhirnya bertelur, buaya jantan dan betina melangsungkan perkawinan terlebih dahulu. Ketika keduanya bertemu, mereka saling menggosokkan punggung satu sama lain dan moncong secara lembut. Kemudian disusul dengan mengendarai satu sama lain atau bahkan membuat gelembung.

Baca juga : Berikut ini Hewan Aneh dan Misterius yang Ditemukan di Dunia, Pasti Anda Belum Pernah Lihat !!!

Nantinya, buaya betina menggali lubang di tanah dengan kedalaman sekitar 20 kaki. Buaya menyimpan telurnya di lubang tersebut dan menciptakan gundukan tanah. Telur akan disimpan sampai menetas. Lubang yang dibuat oleh buaya berukuran besar, menyesuaikan jumlah telur miliknya. Lubang ini dibuat dengan kedalaman yang cukup untuk menghindari pencurian telur dari para predator.

Buaya betina sangatlah peduli dan mengutamakan sarang sekaligus keamanan anak-anak mereka. Setiap spesies buaya memiliki kemampuan berbeda antara satu dengan lainnya. Secara umum, buaya mampu bertelur sebanyak 7-95 butir sekali berkembang biak. Waktu yang dibutuhkan oleh telur sampai menetas dan menjadi bayi buaya sekitar 85 hari.

Lama waktu penetasan telur buaya bisa dipengaruhi oleh suhu di sarangnya. Apabila sarang telur memiliki suhu yang hangat, maka proses penetasan berlangsung lebih cepat. Selama itu pula buaya betina menjaga sarang miliknya supaya tidak diganggu oleh hewan lainnya. Keselamatan telur menjadi prioritas utama buaya betina dan berusaha melindungi dari berbagai macam gangguan.

Setiap spesies buaya memiliki waktu jeda yang berbeda antara musim kawin dan bertelur. Sebagai contoh buaya Amerika atau Crocodylus acutus, hewan ini memiliki periode masa kawin dan bertelur selama 3 Minggu. Beda cerita dengan buaya muara atau Crocodylus porosus yang periode masa kawin dan bertelur berjarak 4-6 minggu.

Pada masa-masa awal, telur buaya bertekstur keras sama seperti telur ayam. Selama proses pertumbuhan janin buaya di dalam telur, lapisan luarnya semakin tipis seiring berjalannya waktu. Adapun ukuran telur buaya sekitar 6-9cm yang setara dengan telur bebek kecil atau telur ayam besar.

Meskipun induk buaya bisa menghasilkan sampai puluhan telur sekaligus, namun yang menjadi bayi buaya tidaklah semua. Melainkan hanya beberapa telur saja yang akan selamat dan sukses menjadi makhluk hidup baru. Lagi-lagi ini dipengaruhi oleh kondisi suhu di lingkungan tersebut. Suhu yang hangat sangatlah dibutuhkan telur buaya supaya berhasil bertahan sampai menetas. Ketika suhu di lingkungan sekitar dingin, maka sulit bagi telur buaya untuk menetas secara optimal.

buaya-berkembang-biak-dengan-cara

Ciri-Ciri Khusus Buaya yang Perlu Diketahui

Menurut penjelasan dari para peneliti arkeologi, buaya sudah hidup sejak dinosaurus masih berada di muka bumi. Meskipun hidup di dua alam, namun waktunya lebih banyak dipakai untuk hidup di air. Mengutip informasi dari buku karya Jumanta, berjudul Buku Pintar Hewan menjelaskan bahwasannya buaya memiliki beberapa ciri khusus. Yaitu sebagai berikut :

Ukuran Tubuh Buaya

Secara umum, buaya memiliki tubuh sepanjang 5-7 meter dengan berat sampai 1.200 kilogram lebih. Ukuran yang fantastis ketika sudah mulai dewasa ini ternyata berbanding terbalik dengan ukuran sewaktu masih bayi. Ketika baru menetas, buaya kecil hanya berukuran 20 cm saja. Siapa sangka jika setelah besar nanti berubah menjadi salah satu hewan berukuran besar.

Karakteristik Ekor Buaya

Buaya diketahui memiliki ekor yang kuat dan panjang. Karakteristik seperti itu berguna untuk membantu buaya berenang lebih cepat, sehingga bisa mengejar mangsa.

Hidung Berkatup

Mungkin belum banyak diantara Anda yang mengetahui bahwa hidung buaya dilengkapi dengan katup. Katup tersebut akan tertutup otomatis setiap kali buaya menyelam dan berenang di perairan.

Gigi yang Tajam

Sebagai hewan yang memangsa makhluk hidup lain, buaya dibekali dengan bagian kepala kokoh. Ini terdiri dari moncong yang panjang, gigi taring yang tajam, dan rahang yang kuat. Struktur seperti itu akan memudahkan mereka menangkap sekaligus merobek daging milik mangsanya. Sehingga buaya tidak kesulitan setiap kali mencari makan.

Jumlah Gigi Buaya

Disetiap rahang yang dimiliki oleh buaya, ia terdiri dari 30-40 buah gigi. Ketika sedang menutup mulut, giginya bisa tersambung menjadi satu.

Sisi Kasar dan Keras

Sisi kasar dan keras ini bisa ditemukan pada bagian atas tubuh buaya. Itulah alasan mengapa buaya dikenal sebagai hewan yang sangat tangguh dalam pertahanan diri. Tidak tanggung-tanggung, sisik keras buaya bahkan setara dengan batu. Bisa Anda bayangkan sendiri betapa kokohnya punggung buaya tersebut.

Spesies Buaya Terbesar

Jika bicara soal spesies buaya terbesar, maka jawabannya adalah buaya muara. Spesies ini sebagian besar hidup di Asia Tenggara sampai wilayah Australia Utara.

Jenis-jenis Buaya di Dunia

Buaya Muara

Buaya muara adalah spesies dengan ukuran tubuh terbesar dibandingkan yang lain. Ia memiliki nama latin Crocodylus porosus. Panjangnya sekitar 5-7 meter, rata-rata adalah 6 meter. Berat badannya sendiri bisa mencapai 1000 kilogram. Habitat buaya muara berada di wilayah Australia, Asia Tenggara dan India Timur. Anda bisa dengan mudah menemukan buaya muara di tanah air.

Buaya Nil

Buaya Nil adalah spesies agresif yang tergolong berbahaya bagi kehidupan manusia. Tercatat, sekitar 300 serangan dilakukan oleh buaya ini setiap tahunnya. Buaya Nil biasa ditemukan di wilayah Afrika, kecuali daerah Madagaskar dan Sahara. Buaya Nil hidup di air payau, air tawar dan danau. Ukuran tubuhnya bisa mencapai panjang 5-6 meter.

Buaya Siam

Buaya Siam atau biasa disebut sebagai buaya kodok oleh masyarakat Jawa. Sebab, ia memiliki tekstur kulit yang mirip seperti hewan amfibi lainnya. Selain di Indonesia, buaya ini banyak ditemukan di wilayah Kamboja dan Malaysia.

Buaya Irian

Buaya Irian adalah spesies yang dikenal sebagai penunggu rawa di daerah irian. Ia memiliki ukuran tubuh biasa saja, yaitu sekitar 3 meter. Selain di Irian, Anda juga bisa menemukannya di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Alligator Amerika

Alligator Amerika adalah jenis buaya yang berasal dari daerah Gulf Coast, Amerika Serikat. Buaya dengan nama latin Alligator Mississippiensis ini berukuran panjang 4-4,5 meter. Ia biasa hidup di perairan air tawar dan sangat berbahaya.

Buaya Kalimantan

Buaya Kalimantan diketahui memiliki ukuran yang besar dan bersifat agresif. Sekilas mirip buaya muara. Dalam beberapa kesempatan, buaya Kalimantan terlibat dalam produksi film dokumenter berskala internasional. Pernah diberitakan adanya serangan buaya kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai. Bahkan ia mampu membalikkan kapal.

Buaya Amerika

Buaya Amerika atau Crocodylus acutus adalah spesies yang hidup di wilayah perairan Amerika. Seperti Amerika Selatan bagian Utara, Amerika Tengah, Kepulauan Karibia, Meksiko Selatan dan Florida Selatan.

Gharial Buaya

Buaya Gharial memiliki beberapa ciri khusus seperti bergigi tajam, tubuh ramping, dan rahangnya panjang. Spesies ini menguasai perairan di daerah India Utara sampai Nepal. Pernah suatu waktu ketika diselenggarakan upacara pemakaman di Sungai Gangga, Buaya Gharial memakan mayat yang sedang mengapung.

Demikianlah pembahasan ringkas mengenai buaya berkembang biak dengan cara bertelur, ciri khusus dan jenis-jenisnya. Semoga informasi diatas membuat Anda lebih kenal dengan reptil ganas satu ini.