Kelomang Berkembang Biak dengan Cara Apa? Berikut Jawabannya !!!

By | 20 September 2023
kelomang-berkembang-biak-dengan-cara
Kelomang berkembang biak dengan cara apa

Kelomang adalah salah satu hewan yang sering ditemukan di pantai atau laut. Hewan ini memiliki ciri khas yaitu menggunakan cangkang siput kosong sebagai tempat berlindung. Namun, tahukah Anda kelomang berkembang biak dengan cara apa? Apakah sama dengan hewan lain seperti katak, kerang atau kecoa? Simak penjelasannya di bawah ini.

Kelomang Berkembang Biak Dengan Cara Apa

Kelomang termasuk dalam kelompok krustasea yaitu hewan bersel satu yang memiliki tubuh tersegmentasi dan dilapisi oleh cangkang keras yang disebut eksoskeleton. Kelomang memiliki sepuluh kaki, dua di antaranya berbentuk capit. Kelomang juga memiliki abdomen (perut) yang panjang, lunak dan berbentuk spiral. Abdomen ini tidak terlindungi oleh eksoskeleton, sehingga kelomang membutuhkan cangkang siput untuk melindunginya dari predator.

Kelomang berkembang biak dengan cara seksual, yaitu melalui pertemuan sel kelamin jantan dan betina. Kelomang jantan memiliki sepasang kaki kelima yang berbentuk pipa dan berfungsi sebagai alat kopulasi. Kelomang betina memiliki sepasang kaki kelima yang berbentuk sikat dan berfungsi sebagai tempat menempelnya telur. Kelomang jantan akan memasukkan alat kopulasinya ke dalam kloaka (saluran pembuangan) kelomang betina dan mengeluarkan sperma. Sperma ini akan membuahi telur yang ada di dalam ovarium (indung telur) kelomang betina.

Setelah dibuahi, telur kelomang akan menempel pada kaki kelima betina dan membentuk massa telur yang disebut pleopodal egg mass. Jumlah telur yang dihasilkan oleh kelomang betina bisa mencapai ribuan hingga puluhan ribu, tergantung pada ukuran tubuh dan spesiesnya. Telur-telur ini akan menetas setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan. Jadi kelomang berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar.

Siklus Hidup Kelomang

Kelomang memiliki siklus hidup yang kompleks dan melalui beberapa tahap metamorfosis. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

  • Zigot: Tahap ini terjadi setelah telur dibuahi oleh sperma. Zigot adalah sel tunggal hasil pembuahan yang akan berkembang menjadi embrio.
  • Embrio: Tahap ini terjadi ketika zigot mulai membelah diri menjadi banyak sel dan membentuk organ-organ tubuh. Embrio masih berada di dalam telur dan mendapatkan nutrisi dari kuning telur.
  • Nauplius: Tahap ini terjadi ketika embrio menetas dari telur dan menjadi larva pertama. Nauplius memiliki bentuk tubuh yang sederhana, yaitu hanya memiliki kepala, tiga pasang antena, dan mulut. Nauplius tidak memiliki mata, kaki, atau abdomen. Nauplius hidup di perairan bebas dan makan plankton.
  • Zoea: Tahap ini terjadi ketika nauplius mengalami pergantian kulit (molting) pertama dan menjadi larva kedua. Zoea memiliki bentuk tubuh yang lebih kompleks daripada nauplius, yaitu memiliki mata bertangkai, tiga pasang antena, tiga pasang kaki depan (maksiliped), lima pasang kaki belakang (pereopod), dan abdomen dengan ekor bercabang (telson). Zoea juga hidup di perairan bebas dan makan plankton.
  • Megalopa: Tahap ini terjadi ketika zoea mengalami molting kedua dan menjadi larva ketiga. Megalopa memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan kelomang dewasa, yaitu memiliki sepuluh kaki, dua di antaranya berbentuk capit. Megalopa juga mulai mencari cangkang siput kosong untuk melindungi abdomennya yang lunak. Megalopa hidup di perairan dangkal atau dekat pantai dan makan hewan-hewan kecil seperti cacing atau moluska.
  • Juvenil: Tahap ini terjadi ketika megalopa mengalami molting ketiga dan menjadi kelomang muda. Juvenil memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kelomang dewasa, tetapi ukurannya lebih kecil. Juvenil akan terus tumbuh dan mengganti cangkangnya sesuai dengan ukuran tubuhnya. Juvenil hidup di habitat yang sama dengan kelomang dewasa dan makan hewan-hewan kecil atau sisa-sisa organik.
  • Dewasa: Tahap ini terjadi ketika juvenil mencapai kematangan seksual dan siap untuk berkembang biak. Kelomang dewasa memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, tergantung pada spesiesnya. Kelomang dewasa hidup di berbagai habitat, mulai dari pantai, karang, hingga laut dalam. Kelomang dewasa makan hewan-hewan kecil, tumbuhan, atau sisa-sisa organik.

Demikianlah artikel tentang kelomang berkembang biak dengan cara apa dan siklus hidupnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang hewan-hewan yang hidup di sekitar kita.