Burung layang-layang atau burung sriti juga dikenal dengan nama pacific Swallow, burung ini mempunyai panjang sekitar 14 cm saja. Dengan bagian atas tubuhnya yang memiliki warna biru sedangkan warna coklat menghiasi sekitar bulu di dahinya. Makanan burung layang layang terdiri dari beberapa jenis serangga. Nah pada artikel ini kita akan coba membahas secara singkat saja, apa makanan burung layang layang ini.
Burung layang-layangan memiliki gaya terbang yang mirip dengan layang-layang, oleh karena itu burung ini dinamakan sesuai dengan permainan tradisional tersebut. Gaya terbangnya cenderung lebih tenang dan jarang mengepakan sayap ketika terbang. Berbeda dengan burung walet yang gaya terbangnya sedikit tidak beraturan, gaya terbang burung walet yaitu flaping. Contohnya seperti ini.
Makanan Burung Layang Layang
Lantas apakah makanan burung layang layang ini? makanan burung layang layang batu adalah beberapa jenis serangga, dan yang menjadi makanan kesukaan burung layang layang diantaranya rayap (Isoptera), semut (Formicidae) dan kumbang (Coleoptera), ikan kecil. Itulah beberapa jenis serangga yang menjadi makanan utama burung layang layang baik dewasa maupun makanan anak burung layang layang.
Burung layang-layang adalah burung yang masih termasuk dalam famili Hirundinidae yang tidak suka berpindah-pindah, sangat mudah dijumpai ditempat manapun. Tidak hanya di Indonesia, burung layang-layang juga bisa ditemui di negara lain misalnya Malaysia, Filipina, Myanmar, Thailand, India, Sreilanka dan Papua Nugini.
Baca juga : ” Berikut ini Hewan Aneh dan Misterius yang Ditemukan di Dunia, Pasti Anda Belum Pernah Lihat !!! “
Burung layang-layang batu adalah burung yang hidup dalam kelompok kecil, seringkali dijumpai di sekitar bangunan yang belum selesai seperti di bagian besi pondasi bangunan. Jika pada pagi hari, kebiasaan mereka adalah bersih-bersih badannya bersama burung lainnya. Salah satu dari kumpulan burung layang-layang tersebut biasanya akan terbang kecil, bermanuver dan bergerak seolah akan menyambar air. kemudian terbang kembali ke dalam kelompoknya.
Seperti yang tadi sudah pernah disinggung di atas, burung layang-layang batu memiliki warna biru di bagian atasnya dan coklat dibagian dahinya. Jadi berbeda dengan layang-layang asia atau api. Selain itu burung layang-layang batu ekornya lebih pendek dan terlihat jarang seperti garpu, biasanya ekor akan tertutupi dengan sayap yang justru lebih panjang. Kemudian tidak memiliki garis tebal biru di bagian dada.
Habitat
Populasi burung ini masih sangat banyak daripada jenis burung lainnya. Burung layang-layang memiliki nama latin Hirundo tahitica. Populasi yang begitu banyak disebabkan karena sarang burung layang layang bisa fleksibel, artinya dia bisa berkembang biak dalam kondisi dan tempat apapun. Berbeda dengan jenis burung lainnya yang cuma membuat sarang di tempat tertentu saja.
Jika anda tahu, burung layang-layang ini mampu membuat sarang di rumah biasanya di bawah atap, di kasau bagian dalam gedung, dermaga, jembatan, di atas tebing, emperan, gua hingga gorong-gorong. Sungguh burung yang memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa dengan lingkungan. Burung layang-layang membuat sarangnya dengan menggunakan bahan dari lumpur, jika sarang tersebut dibuat di dinding atau tebing.
Khusus untuk burung layang-layang batu seringkali ditemui di sekitar permukiman, persawahan. Dan menu makanan utama seperti yang tadi disebutkan di atas adalah beberapa jenis serangga seperti rayap, semut, kumbang. untuk jenis makanan lain seperti ikan kecil, burung tersebut akan mencari pada siang hari di sekitaran aliran sungai.
Menurut penelitian kecil dari beberapa mahasiswa dari universitas yang ada di Malang, burung ini banyak ditemui di papua dan kalimantan, menyukai tempat yang terbuka dan jarang terlihat berada di area hutan yang lebat. Burung ini hanya akan bertelur sekitar 2-3 butir saja. Bulan desember hingga bulan juli adalah masa dia berkembang biak.
Pada waktu mencari makanan di area persawahan, burung layang-layang akan menyambar serangga dengan seketika. Dan secara tidak langsung ini merupakan keuntungan sendiri bagi para petani karena sudah terbantu untuk memberantas populasi hama tanaman di sawah. Sedangkan untuk statusnya sendiri, burung ini dimasukan pada kategori resiko rendah menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
hal ini dikarenakan populasinya yang masih banyak dan bukan hewan yang termasuk terancam punah. Hal ini justru sangat berbeda jika dibandingkan dengan burung walet linchi (Collocalia linchi), karena sarang burung walet memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga banyak yang mencarinya dan berdampak pada populasi burung walet. Namun, bukan berarti burung layang-layang terhindar dari ancaman, misalnya banyak petani yang saat ini menggunakan peptisida untuk membasmi hama, dimana hama tersebut nantinya juga akan dimakan oleh burung layang-layang.
Harga Sarang Burung Layang Layang
Jenis Sarang Sriti | Kisaran Harga |
Sarang Sriti Pinus / kg | IDR 300.000 |
Sarang Sriti Lumut / kg | IDR 200.000 |
Sarang Sriti Rumput Laut / kg | IDR 300.000 |
Sarang Sriti Ijuk / kg | IDR 100.000 |
Sarang Sriti Campuran / kg | IDR 100.000 |
Demikianlah artikel singkat mengenai makanan burung layang layang, semoga bisa menambah wawasan anda tentang burung ini. Dengan menjaga keseimbangan alam, maka alam pun akan berbaik hati memberikan segalanya bagi kita umat manusia, tentunya atas ijin Allah SWT , Tuhan semesta alam. Terima kasih dan salam lestari.