Pertanyaan mengenai fungsi kandung kemih pada katak biasanya sering dilontarkan dalam ilmu yang berkaitan dengan fisiologi hewan. Sebenarnya banyak bacaan yang dapat dijadikan sebagai referensi jawaban, namun tidak semua membahasnya secara ringkas dan jelas.
Oleh karena itu, di bawah ini akan dijabarkan fungsi kandung kemih pada katak sekaligus proses ekskresi urin. Pastikan untuk menyimak rangkuman sebaik mungkin agar jawaban bisa segera didapatkan dan tidak merasa bingung lagi. Contohnya seperti ini.
Mengenal Fungsi Kantong Kemih Pada Katak
Kandung kemih atau kantong kemih pada katak merupakan struktur distensibel dua lobus berdinding tipis besar yang juga membuka ventral kloaka. Permukaan bagian dalam kandung kemih dilapisi oleh lapisan epitel sekitar tiga sel.
Baca juga : ” Berikut ini Hewan Aneh dan Misterius yang Ditemukan di Dunia, Pasti Anda Belum Pernah Lihat !!! “
Lapisan tengah kandung kemih terdiri dari jaringan serat otot polos dan lapisan luar berupa lembaran tipis jaringan ikat. Fungsi kantong kemih sendiri sebagai tempat penyimpanan urin dan konservasi air di saat-saat tertentu.
Penyimpanan urin pada kandung kemih memiliki hubungan erat dengan proses ekskresi urin yang terjadi. Sementara konservasi air dikaitkan dengan cadangan air yang dimanfaatkan katak waktu berada di daratan.
Dimana lingkungan basah atau berair membuat kantong kemih katak terisi urin yang bersifat encer. Namun apabila katak menuju lingkungan yang kering seperti area darat, air akan diserap dalam darah untuk menggantikan kehilangan karena evaporasi.
Dalam pengaturan penyimpanan cadangan air, ada peran hormon yang membantu laju filtrasi. Sesuai dengan lingkungan yang menyebabkan pengosongan kandung kemih (interval air) dan pengisian kandung kemih (interval darat).
Penggunaan cadangan air sangat bergantung pada kondisi katak apakah terhidrasi (kecukupan air) dengan baik atau tidak. Pada tahun 1991 lalu, ada sebuah riset yang menunjukkan ketika tubuh katak terhidrasi penuh bisa memberikan kontribusi terhadap konservasi air dan elektrolit.
Proses Ekskresi Urin di Katak
Setelah melihat penjelasan fungsi kandung kemih pada katak diatas, informasi tambahan bagaimana proses ekskresi rasanya perlu juga dibahas. Agar tidak bingung dimana keterkaitan kantong kemih dalam menyimpan urin dan konservasi air, berikut poin-poinnya :
- Inisiasi pengeluaran ginjal. Aktivitas katabolik dalam tubuh katak menginisiasi ginjal agar mengeluarkan zat-zat yang bersifat bahaya untuk fisiologis normal melalui darah.
- Filtrasi darah. Lalu darah yang masuk ke glomeruli dari arteriol aferen memberikan tekanan tinggi sehingga terjadi proses filtrasi (salah satunya mengandung urea).
- Reabsorpsi selektif. Dalam tubulus yang berkelok-kelok dilanjutkan reabsorbsi zat bermanfaat seperti klorida dan asam amino. Sementara itu, urea dan garam dikeluarkan.
- Penyimpanan urin. Apabila belum waktu ekskresi, maka urin yang mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh disimpan sementara waktu dalam kandung kemih.
- Ekskresi urin. Namun, saat kandung kemih sudah penuh otot-otot berkontraksi sehingga menyebabkan urin masuk ke kloaka kemudian dikeluarkan.
Pada individu yang sering berada di darat, air yang berasal dari urin akan mengalami penyerapan kalau kondisi kelembaban kulit menurun. Namun, individu yang habitat hidup cenderung lama dalam tanah maka air bisa diserap asalkan tekanan osmotik tubuh lebih tinggi.
Untuk mengatur laju filtrasi, spesies katak membutuhkan hormon sesuai lingkungan atau air di sekelilingnya. Contohnya hormon antidiuretik (ADH) yang berfungsi dalam meningkatkan kemampuan tubulus distal dan tubulus pengumpul. Dimana mempengaruhi kandung kemih terhadap air.
Berdasarkan rangkuman, fungsi kandung kemih pada katak adalah sebagai penyimpan urin dalam waktu singkat dan konservasi air di lingkungan tertentu.
Dengan demikian, apabila kondisi tubuh katak mengalami tekanan maka tidak menutup kemungkinan fungsi sistem ekskresi yang seharusnya normal menjadi terganggu.