Kebanyakan orang merasa kebingungan untuk membedakan antara tupai dan bajing. Walaupun tampak mirip saat dilihat secara superfisial, sebenarnya tupai dan bajing memiliki hubungan kekerabatan yang sangat jauh. Perbedaan antara kedua mamalia kecil ini bisa ditemukan melalui taksonomi atau klasifikasi ilmiah.
Tupai adalah salah satu jenis mamalia yang diklasifikasikan sebagai omnivora. Meskipun pada awalnya dianggap sebagai hewan insektivora yang hanya memakan serangga, nyatanya tupai juga memakan tumbuhan seperti biji-bijian dan buah-buahan. Tupai memiliki perilaku yang unik dan menjadi ciri khas hewan ini. Habitat dan persebaran tupai terbatas pada wilayah tertentu. Tupai jarang berhubungan dengan manusia dan lebih memilih untuk menjalani aktivitasnya di dalam sarang mereka.
Tupai Berkembang Biak Dengan Cara Apa
Sebagai mamalia, tupai melakukan reproduksi dengan cara melahirkan anak atau vivipar. Pada usia 3 hingga 4 bulan, tupai sudah memasuki masa kematangan reproduksi. Sebelum melakukan perkawinan, tupai jantan dan betina biasanya akan menunjukkan perilaku komunikasi melalui berkejar-kejaran selama beberapa saat.
Ada beberapa spesies tupai, dimana tupai jantan sering mengeluarkan suara yang aneh untuk memperingatkan betina untuk berhenti berlari. Setelah betina berhenti, proses perkawinan akan terjadi. Dalam proses ini, tupai jantan akan meninggalkan sperma di dalam tubuh betina yang kemudian akan mengalami kehamilan. Kehamilan tupai cukup singkat, hanya sekitar 40 hari. Biasanya, tupai betina dapat melahirkan 1 hingga 2 kali dalam setahun.
Pada setiap melahirkan, tupai dapat melahirkan 1 hingga 4 anak. Setelah lahir, induk tupai akan membesarkan dan mengurus anak-anaknya. Anak-anak yang baru lahir akan disusui dan diberikan makan sampai mereka berusia 6 hingga 8 minggu atau sampai mereka dapat hidup mandiri.
Pengelompokan
Tupai sering disamakan dengan bajing karena memiliki beberapa kemiripan fisik, meskipun secara ilmiah kedua mamalia ini memiliki jarak kekerabatan yang sangat jauh. Tupai termasuk ke dalam kelompok omnivora dan pemakan serangga, sedangkan bajing merupakan hewan pengerat yang masuk dalam kelompok Rodentia seperti tikus. Perbedaan antara kedua hewan ini dapat dilihat melalui klasifikasi taksonomi atau ilmiah.
Tupai merupakan nama yang digunakan untuk mengacu pada hewan yang tergolong dalam ordo Scandentia. Dalam ordo ini, terdapat beberapa keluarga tupai yang berbeda, seperti Tupaiidae dan Ptilocercidae, yang kemudian dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan genus dan familinya.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, tupai pernah diklasifikasikan sebagai bagian dari kelompok yang berbeda dari tikus bulan dan cerurut, tetapi kini ketiganya diketahui sebagai bagian dari kelompok Insektivora. Oleh karena itu, tupai dipandang sebagai bagian dari kelompok Primata bersama monyet, kera, kukang, dan singa purba karena adanya kemiripan dengan bangsa primata tersebut.
Tetapi setelah melalui analisis lebih lanjut berdasarkan filogeni molekuler, tupai ditempatkan ke dalam kelompoknya sendiri, yaitu bangsa Scandentia. Kelompok ini juga termasuk kubung dari bangsa Dermopetra dan famili Primata yang sebelumnya disebutkan.
Ciri-ciri Tupai
Tidak banyak yang mengira bahwa tupai memiliki otak yang besar, karena ukurannya relatif kecil. Namun, hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa ukuran otak tupai bahkan melebihi ukuran otak manusia. Salah satu ciri khas yang membedakan tupai dari bajing adalah adanya kumis pada area wajah.
Kepala Tupai
Kumis panjang pada tupai memiliki peran penting dalam mengatur keseimbangan tubuh. Ini sangat berguna saat tupai melompat atau berlari. Jika kumisnya dipotong, tupai akan kehilangan kemampuannya untuk menjaga keseimbangan. Selain itu, kumis juga berfungsi sebagai alat pendeteksi benda di malam hari.
Bagian kepala tupai memiliki moncong yang menempatkan mulut, hidung, dan wajah. Moncong ini memiliki bentuk yang panjang dan runcing pada ujungnya. Dalam mulut tupai terdapat gigi yang digunakan untuk makan, tetapi tidak memiliki gigi seri sebagai pemahat.
Tupai dikenal sebagai salah satu binatang yang memiliki gigi yang dapat copot dan tumbuh kembali seperti gigi manusia. Menariknya, karena tupai tidak memiliki gigi geraham, gigi mereka mudah rusak, terutama jika digunakan untuk menggigit benda dengan tekstur keras.
Badan Tupai
Tupai memiliki ukuran tubuh yang kecil dan ramping, dengan panjang kepala dan tubuh sekitar 15 cm. Tubuh tupai tertutup oleh bulu yang tidak begitu lebat. Warna bulu bervariasi pada setiap spesies, tetapi biasanya berwarna cokelat gelap, abu-abu, dan bagian perut berwarna putih.
Ekor Tupai
Ekor tupai memiliki panjang rata-rata 18 cm, hampir sama panjang dengan tubuh mereka dan memiliki bentuk lebar, tegak, dan berumbai. Tupai biasanya membiarkan ekor mereka menjuntai di atas punggung. Ukuran ekor yang panjang sangat berguna saat tupai melompat dari pohon ke pohon lain.
Ekor tupai tidak hanya membantu dalam mempertahankan keseimbangan, tetapi juga membantu dalam melompat. Saat melompat, tupai sering membuat ekornya agak pipih untuk mempermudah proses tersebut. Selain itu, tupai juga sering menggunakan ekornya sebagai selimut saat tidur, terutama pada saat suhu dingin.
Alat Gerak Tupai
Tupai memiliki empat alat gerak, yaitu dua pasang kaki depan dan dua pasang kaki belakang. Keistimewaan dari tupai adalah kemampuannya untuk memutar posisi kaki 180 derajat, yang membuatnya lebih mudah berlari atau memanjat pohon ketika musuh datang dan mengancam.
Pada kaki tupai, terdapat kuku yang sangat kecil tetapi sangat tajam. Kuku ini membantu tupai dalam beraktivitas, terutama saat memanjat pohon, karena membuat gesekan antara kaki dan objek yang dicapai menjadi lebih kuat. Kaki tupai juga memiliki kemampuan untuk berbalik 180 derajat, mempermudah aktivitas seperti berlari atau memanjat pohon saat terancam oleh musuh.
Perilaku Tupai
Tupai dikenal sebagai satwa yang cerdas dalam membuat sarang. Mereka membangun sarang dari bahan halus seperti kapas dan daun pisang muda dan membentuk lingkaran dengan satu jalan keluar. Pada siang hari, tupai aktif mencari makan dan bergerak. Namun, karena gerakan dapat membuat mereka cepat kehilangan panas tubuh, mereka akan menjaga agar tetap hangat dengan melilitkan ekor mereka erat pada tubuh.
Tupai dikenal memiliki kemampuan melompat yang luar biasa. Saat melompat, tupai meregangkan kaki depannya dan belakangnya untuk membuat lompatan lebih mudah dan mengatasi hambatan. Kemampuan lompat tupai ini sangat menakjubkan, karena ia dapat melompat sejauh empat meter dan terjun bebas dari ketinggian sembilan meter dengan pendaratan yang mulus dan halus menggunakan kakinya.
Habitat Tupai
Tupai memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda, mulai dari hutan hujan tropis sampai wilayah semi kering. Namun, mereka tidak dapat bertahan hidup di lingkungan dengan cuaca sangat dingin seperti kutub atau kawasan gurun dengan tingkat kekeringan yang ekstrem.
Tupai banyak ditemukan membentuk habitat di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara, meski ternyata juga dapat hidup dengan baik di Kalimantan. Binatang ini memilih tinggal di pohon-pohon bertingkat yang rimbun untuk melindungi diri dari predator dan mempertahankan kelembaban saat hujan.
Di Indonesia, tupai bukan hanya terdapat di Kalimantan, tetapi juga ditemukan di Sumatera barat, Nias, Jawa, dan Bali. Binatang ini hidup di hutan yang berada pada ketinggian 0 sampai 1700 meter di atas permukaan laut.
Status Tupai di Alam
Keberadaan tupai bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Namun, khusus untuk spesies bernama Tupaia javanica menurut daftar Merah IUCN (International Union of Conservation for Nature), satwa ini termasuk dalam kategori Least Concern (LC). Status kelangkaan tupai jenis Tupaia javanica diumumkan pada tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies ini tidak terancam punah, sehingga masuk ke dalam kategori Least Concern (LC) oleh International Union of Conservation for Nature (IUCN) Red List. Namun, meski demikian, populasi tupai ini masih mengalami penurunan tahun demi tahun yang cukup signifikan.
Apa Makanan Tupai
Makanan tupai adalah Insektivora atau pemakan serangga, namun juga memiliki kebiasaan untuk mengonsumsi buah-buahan. Oleh karena itu, tupai sering diklasifikasikan sebagai herbivora. Berdasarkan pengamatan, tupai lebih memilih buah sebagai makanannya, meskipun pada situasi tertentu ia masih memakan serangga.
Tupai menyukai buah-buahan dengan kulit keras seperti kenari, hazelnut, chestnut, dan cemara sebagai makanannya. Karena itu, tidak mengherankan jika gigi mereka mudah keropos. Tupai sering menyimpan makanannya di dalam kantong yang terletak di daerah pipinya.
Tupai Beradaptasi Dengan Cara Apa
Tupai memiliki umur hidup yang cukup panjang, yaitu sekitar 8-12 tahun. Dalam keadaan alam liar, tupai menghadapi banyak ancaman, seperti predator seperti burung hantu, ular, dan sangkatau, serta kerusakan habitat akibat pembangunan dan perambahan hutan. Namun meski demikian, tupai masih dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang tepat dan memberikan mereka perlindungan yang cukup.
Dengan semua hal tersebut, tupai merupakan satwa yang sangat menarik dan memiliki banyak ciri khas yang membuatnya berbeda dari satwa lain. Oleh karena itu, tupai layak untuk dikenal dan dilestarikan agar generasi selanjutnya dapat menikmati keberadaan satwa yang unik ini.
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai tupai berkembang biak dengan cara apa, semoga bisa bermanfaat bagi yang sedang mempelajari tentang tupai ini. Terima kasih dan salam lestari.