Pertanyaan mengenai fungsi kulit pada katak seringkali muncul dalam soal mata pelajaran Sains. Karena memang dalam materi tersebut terdapat pembahasannya. Kulit menjadi organ penting bagi hewan yang hidup dengan 2 alam ini. Kulit katak umumnya ber-granula halus tanpa adanya sisik. Contohnya klik disini.
Coraknya pun beragam tergantung jenisnya sebagai perbedaan karena katak menjadi salah satu hewan dengan banyak spesies. Bahkan, hingga sekarang para ilmuan masih sering menemukan varietas baru khususnya di wilayah Indonesia. Penasaran apa fungsi kulit katak? Berikut ulasan lengkapnya.
Fungsi Kulit Pada Katak
Sepertinya banyak orang mengetahui apa itu fungsi kulit pada katak. Alasannya karena sejak dulu materi ini sering masuk dalam kurikulum pembelajaran untuk Sains atau IPA. Sehingga tidak asing dengan bagian, fungsi, dan sebagainya dari hewan amfibi katak.
Namun artikel ini akan mengulas kembali secara detail untuk menjawab tugas sekolah atau hanya sekedar ilmu pengetahuan. Katak sendiri termasuk hewan vertebrata dengan cara pernapasannya berbeda yakni menggunakan kulit serta paru-paru. Jadi kegunaan dari bagian kulit katak adalah untuk melakukan pernapasan.
Baca juga : ” Berikut ini Hewan Aneh dan Misterius yang Ditemukan di Dunia, Pasti Anda Belum Pernah Lihat !!! “
Oleh karena itu, kondisi kulit luar katak selalu dalam kondisi basah juga lembab bahkan tak jarang dijumpai seperti berlendir. Karena memang menjadi mekanisme pernapasannya. Selain daripada itu, fungsi utama yang jarang dibahas yakni untuk melindungi tubuh dari bahaya predator.
Maka dari itulah kulit katak sering berganti minimal sepekan sekali bahkan tiap hari. Tujuan lain untuk mempertahankan kelembaban serta lendir kulitnya. Penjelasan lebih lengkap kenapa kulit katak selalu dan harus basah terdapat pada ulasan selanjutnya.
Alasan Kenapa Kulit Pada Katak Selalu Basah dan Lembab
Alasan kulit katak selalu basah karena hewan ini bernafas dengan dua alat yakni paru-paru dan kulitnya. Di bawah lapisan kulitnya terdapat selaput lendir yang berguna untuk pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
Jika tidak ada kapiler tersebut, maka sistem difusi tidak akan terjadi. Dengan begitu, katak tidak dapat melakukan pernapasan. Jadi tidak heran kalau katak lebih sering terlihat berada di air dan mudah ditemukan di dekat sumber air.
Pasalnya, setiap kali katak merasa kulitnya mulai kering maka binatang dengan banyak keunikan ini akan masuk ke air. Kemudian menyerapnya melalui kulit perut serta pahanya untuk mempertahankan kelembaban selain berganti kulit.
Keistimewaan tersebut pula menjadikan katak sebagai indikator terbaik mengenai kualitas ekosistem terutama air. Karena jika kondisi air tercemar, maka katak akan cepat mati dan mengalami kepunahan.
Mekanisme Pernapasan Pada Katak
Setelah memahami fungsi kulit katak dan mengetahui alasan kondisi kulitnya yang selalu lembab. Sekarang saatnya membahas sistem kerja katak bernapas. Begini mekanisme dari asimilasi atau pernapasan pada katak :
- Saat berada di dalam air, katak akan bernapas menggunakan kulit karena kinerja paru-paru tidak dapat berfungsi. Sebabnya kulit menjadi pengganti sistem pernapasannya.
- Dalam kondisi bernapas menggunakan kulit, darah pada katak akan disalurkan ke kapiler-kapiler di bawah kulit bukan ke paru-paru.
- Permukaan kulit katak dapat terjadi proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Yang nantinya oksigen akan masuk ke lendir dan dialirkan ke kulit. Kemudian diikat oleh kapiler darah yang terletak di bawah kulit.
- Sementara karbondioksida akan dilepaskan dengan proses sebaliknya.
Itulah pembahasan dan penjabaran mengenai fungsi kulit pada katak. Cukup unik bukan sistem pernapasan dari hewan yang sering menandakan turunnya hujan ini? Semoga ulasan dalam artikel dapat membantu penyelesaian tugas serta pengetahuan tentang hewan katak. Meski terlihat menjijikan, tetapi keberadaan katak sangat penting bagi ekosistem alam.